MEMAKMURKAN MASJID DAN MEMBANGUN RUMAH DI SYURGA BERSAMA MASJID MASY’A PART II
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata dalam kitab tafsirnya:
Memakmurkan masjid itu ada dua bentuk:
1. Memakmurkan
bangunannya, dengan membangun dan menjaga kebersihannya.
2. Memakmurkan dengan berdzikir kepada Allah, melaksanakan shalat, serta melakukan
ibadah lainnya di dalamnya.
Oleh karena itu disyariatkan
shalat lima waktu dan shalat Jumat di
masjid. Hukum shalat berjamaah di masjid wajib bagi laki-laki.
Masjid itu menjadi
tempat yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda,
“Tempat yang paling dicintai Allah adalah
masjid dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.”
(HR. Muslim, no.671, dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu)
Allah Ta’ala berfirman,
yang artinya:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110)
Yang ada saat
ini adalah masjid hanya bangga-banggaan, masjidnya
besar, namun jauh
dari dimakmurkan.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
“Tidak (akan) terjadi hari kiamat, sampai
orang-orang saling membanggakan masjidnya.” (HR. Abu Daud, no. 449; An- Nasa’i,
no. 689; Ibnu Majah, no. 739 dishahihkan oleh Al- Albani
dalam Shahih Abu Daud)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Mereka
saling membanggakannya, kemudian tidak ada yang memakmurkan melainkan sedikit.” (Atsar ini disambungkan sampai
kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam oleh
Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al-Mushannaf, 1:309).
Cara Memakmurkan Masjid Allah Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah
ialah orang- orang yang beriman
kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang- orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah: 18)
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata dalam kitab tafsirnya (hlm. 342) tentang surah
At-Taubah ayat 18, Allah menyifatkan dengan iman yang bentuknya adalah amalan saleh. Amalan saleh paling utama adalah shalat dan
zakat. Sedangkan rasa
takut kepada Allah
adalah dasar dari segala kebaikan.
Sejatinya memakmurkan masjid adalah dengan
orang-orang menghidupkan
masjid (bukan sekadar bangunannya
yang dimakmurkan).
Komentar
Posting Komentar